Halaman

Jumat, 28 Agustus 2009

Sebuah Pertanda

Sebuah pertanda

Goresku hanya berbuah angan penuh semu
Tiap kata yang terukir tlah habis teraup waktu
Segala peras laku tlah menghmpas lalu
Apakah ini sebuah hambatan yang kan lebih dan lebih mendulu?
Ataukah ini sebuah pertanda?

Aku terlampau larut menghayati tiap gegas
Hingga terkikis melebar perbatasan
Aku terlarut lampau memikirkan tiap gagas
Hingga tersayat mndalam kelampauan
Mungkin benar inilah yang terbaik
Memangkah ini sebuah pertanda?

Jika benar, apa yang kuambil sebagai laku?
Lalu, apa yang kupilih sebagai ucap?
Kebingungan mengacau, menghempas kerendahan
Aku tak tahu, sangat tak tahu
Adakah yang tahu pertanda itu?

Selasa, ditengah glap tanpa cahaya, 7 april 09, setelah rentetan peristiwa yang membuatku lemah diatas luka, sedih diatas Tanya, mungkin seiring kembalinya kefuturan….

A R T I

arti

Setiap detik adalah berarti
Tentang arti ini membuyar makna
Apakah yang dicari darinya
Ketika sebuah arti sayang membanjir
Tak mengerti penghabisan waktu
Saat arti itu pergi mengharap kebaikan
Ternyata tak semudah ayang berbayang
Lalu, apa arti sesungguhnya
Setiap sisi tak pernah mengerti
Setiap sudut menjadi salah diri
Lalu bagaimana?!
Mengerti kebaikan saja sulit
Apalagi meraihnya?!
Lalu apa?!
Merasa keburukan selalu
Mana yang memilihnya?!
Lalu mengapa?!
Sungguh dunia begitu rumit
Sungguh hidup begitu sulit
Entah sekarang atau kemarin yang tepat
Entah besok atau lalu yang benar
Entahlah, entahlah, tak mengerti
Mungkin memulai hati
Satu-satunya pilihan
Hingga setiap sesuatu menjadi berarti

Senin, 17 agustus 2009
Ketika pergi meninggalkan kenyamanan keluarga, mengharap kebaikan ilmu, namun ternyata ilmu itu sulit teraih, tetap menanam ikhlas, meski terseok…