Halaman

Kamis, 19 Februari 2009

Pengganggu...

Aku menulis sebagai obat
Obat hati dari rasa kesal harapku
Aku mencatat sebagai penawar
Penawar memori rasa gundah bayangku
Jikalau hati harus tercabik
Membuka urat-urat merah
Aku sanggup!
Asal kau terambil dari hatiku…
Jikalau otak harus tersayat
Memutus gengileon kritis
Aku kuat…
Asal kau terlepas dari memoriku…
Daripada hati terus mendendang
Mengikuti alunan ucapmu
Berteman tarian cha cha semalaman
Mengikuti gerakan langkahmu.
Ketimbang otak terus meluap
Mengikuti aliran bahteramu
Berteman gerombolan ikan seharian
Mengikuti kuatan dayungmu.
Pergilah! Pergi!
Bawalah rasa tak karuan hati
Ajaklah kenangan tak henti memori.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Anak sastra...
Postingannya puisi semua...


Semoga aQ bukan pengganggu yang dimaksud. hehe...

Jainudin Al Batawy mengatakan...

hoho...

http://jainudin-betawi.blogspot.com/

zhu kai rein mengatakan...

wah.....
bisa ajarin wat puisi g'?

uudah masuk jurusan penulisan kreatif
tapi susah juga wat yang nmnya puisi..

ge mana caranya yar bsa dapet inspirasi wat nulis k"?